A. Pejantan dan calon pejantan
B. Pemeliharaan induk bunting dan melahirkan
C. Pemeliharaan induk menyusui dan anak
D. Pemeliharaan kelinci sapih dan dara
A. Pejantan dan Calon Pejantan
- Pemeliharaan pejantan sebelum dewasa biasanya dipelihara secara
berkelompok ampai umur 5 bulan
- Didasarkan ukuran tubuh dan umur yang relatif sama.
- Setelah dewasa kelinci tersebut dikandangkan secara individu
- Kepadatan setiap kandang calon pejantan ini berkisar antara 2-5 ekor per m2
- Pemberian air minum ad libitum dan harus selalu tersedia setiap saat, dengan kondisi bersih,
- Pemberian pakan biasanya diberikan 3 kali per hari, pagi konsentrat, siang dan sore hari diberi rumput. Sanitasi kandang dan peralatan harus dilakukan setiap pagi, Makanan 4-6 ons ransum pellet komplit per hari
- Kelinci jantan baru bisa dikawinkan pada umur 5-6 bulan (tergantung pula pada jenisnya)
- Jenis besar baru dapat dikawinkan umur 8-12 bulan, dan jenis ringan biasanya lebih cepat dikawinkan daripada type besar
- Biasanya dalam mengawinkan kelinci, kelinci betina dimasukan ke kandang pejantan, dan tidak boleh sebaliknya. bila telah selesai yang betina di kembalikan lagi ke kandang betina
- Satu ekor jantan bisa mengawini 8-10 ekor betina.
B. Pemeliharaan Induk Bunting dan melahirkan
Kelinci bunting memerlukan perawatan yang baik, untuk perkembangan anak yang dikandungnya agar dapat lahir sehat dan selamat diantaranya :
Kualitas pakan yang baik serta Jumlah pakan ditambah dari takaran pemberian biasanya, baik konsentrat maupun hijauan. Perlu diperhatikan jangan sampai kelinci menjadi kegemukan, karena dapat mengakibatkan kesukaran daiam melahirkan dan tidak baik bagi perkembangan janinnya. Dalam mengubah kualitas / kuantitas pakan yang diberikan perlu diingat cara penggantiannya, karena jika dengan tiba-tiba mengganti ransum ternak akan mengalami stress. Penggantian ransum tersebut harus mengikuti syarat-syarat sebagai berikut:
1. 75 % ransum lama + 25 % ransum baru.
2. 50 % ransum lama + 50 % ransum baru.
3. 25 % ransum lama + 75 % ransum baru.
4. 100 % ransum baru sampai anak dilahirkan dan menyusui.
Tatalaksana Pemeliharaan Temak Kelinci 7 Pemberian pakan 4-5 ons dalam bentuk pellet, dari mulai melahirkan sampai kebuntingan. Lama bunting 31 - 32 hari, tapi ada kalanya 29 hari atau sampai 33 hari. Pada kelinci dikenal adanya bunting palsu, seperti tanda-tanda kebuntingan meskipun belum pernah dipacek dengan tingkah laku seperti mau beranak, menggali lubang dan mengumpulkan bulu pada peti makanan, biasanya terjadi 16-20 hari setelah pemacekan, air susu juga keluar. Bunting palsu dapat terjadi bilamana dua kelinci saling menaiki,waktu mereka belum dipacekkan, kelinci dalam keadaan ini seolah-olah ada tanda mau beranak. Untuk meyakinkan masukan pada pejantan sampai menerima pemacekan, tetapi selama bunting palsu tidak akan mau dikawinkan Penentuan kebuntingan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Palpasi (perabaan), harus oleh orang yang sudah berpengalaman.
2. Kelinci betina tidak mau dinaiki oleh pejantan.
Air minum tidak boleh kurang, karena air disini akan membantu pertumbuhan janin dan menjaga kondisi induknya. Pengaruh cuaca, biasanya akan mengganggu, sehingga jika air minum tidak tersedia, maka induk akan kekurangan cairan, yang akibatnya anak kelinci yang baru lahir akan dimakan (kanibalisme) Kotak Sarang pada hari ke-27 umur kebuntingan, kotak sarang harus segera disediakan, ini akan terlihat apabila induk sudah mencabuti bulunya sendiri dan sering meletakannya dalam kotak sarang
Kotak sarang harus diberi ramput kering, ukuran kotak sarang yang biasa digunakan adalah : panjang 40 cm, lebar 30 cm, tinggi 30 cm, dengan lubang untuk keluar masuk induk berukuran 15×15 cmdan dibawah kotak sarang diberi lubang untuk drainase
Bila kita melihat anak kelinci yang dilahirkan diluar kotak sarang harus segera kita bantu (biasanya kelinci melahirkan pada malam hari).
C. Pemeliharaan Induk Menyusui atau Laktasi.
Pada pemeliharaan induk menyusui harus lebih diperhatikan, karena pada periode ini anak-anak kelinci sangat tergantung kepada kondisi induknya, sehingga pemberian makanan / air minum harus lebih banyak daripada periode lainnya.
Pemberian air minum pada kelinci menyusui, biasanya ditambahkan koksidiostat dengan takaran 20 ml dalam 3,2 liter aky dan raemakal sistem 3:2:3 artinya 3 hari diberi obat, 2 hari tidak diberi dan 3 hari diberi lagiBiasanya anak disapih pada umur 8 minggu, atau juga yang disapih lebih dini yaitu 4 minggu, hal ini akan memberikan keuntungan pada peternak, karena induk dapat dikawinkan lagi lebih cepat, sehingga jumlah produksi anak per satuan waktu akan lebih banyak.
Produksi susu pada kelinci biasanya dicapai sampai umur 3 minggu laktasi, kemudian akan menurun kembali dan berhenti sampai anak disapih (8 minggu). Litter size berkisar antara 5-8 ekor. Induk peitama kali melahirkan litter size sedikit dibandingkan dengan induk yang telah beberapa kali melahirkan, pada kelahiran I litter size anak 4-6 ekor dan pada kelahiran selanjutnya menghasilkan 6-8 ekor. Pada kelinci yang baru pertama kali melahirkan (dara), sebelum melahirkan biasanya bulunya tidak dicabuti, sehingga anak yang dilahirkan tidak akan disusui.
Induk yang terlalu banyak melahirkan anak, dan tidak dapat memelihara anak dengan baik, maka anaknya dapat ditirikan (fostering) kepada induk yang lain. Syarat umur anak yang ditirikan harus sama dengan umur anak induk tiri, agar saat umur penyapihan bisa bersama-sama. Anak yang ditirikan harus dipisahkan dengan menggunakan bau-bauan agar induk tiri tidak dapat membedakan antara anak sendiri dengan anak tirinya, kalau tidak ada yang sama minimal berkisar 2-3 hari.
Anak kelinci yang baru dilahirkan badannya tidak berbulu dan matanya masih tertutup sampai berumur 10-11 hari. Sesudah beramur 19 hari, mereka baru mau meninggalkan kotak sarang dan mulai ikut makan rumput seperti induknya. Adapula anak kelinci yang keluar dari sarangnya sebelum mencapai umur 19 hari, disebabkan air susu induk sangat kurang, atau keadaan di dalam sarang terlampau panas. Kelinci mulai belajar makan konsentrat pada umur 3 minggu (21 hari).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sejak anak kelinci lahir : a. Memeriksa kotak sarang, apakah terdapat anak kelinci yang mati atau tidak, dan memasukkan anak kelinci yang keluar dari kotak sarang (bila ada yang mati cepat dibuang). b. Menjaga ketenangan lingkungan, biasanya jika induk ketakutan maka dapat memakan anaknya dalam rangka usaha induk untuk menyelamatkan anaknya dari gangguan. c. Menjaga kotak sarang jangan sampai basah atau lembab. d. Jumlah anak yang dilahirkan berbeda, maka induk yang melahirkan anak yang lebih banyak harus ditirikan kepada induk yang jumlah anaknya sedikit.
Mortalitas pada kelinci pra sapih sebesar 14,7 - 23,3 % Mortalitas tersebut disebabkan : 1. Sesudah melahirkan induk kelinci terganggu ketenangannya sehingga menjadi ketakutan, induk melompat kesarang anaknya, sehingga anak-anaknya terinjak. 2. Anak kelinci tidak mendapat air susu (2-3 hari), karena induk gagal memproduksi air susu. 3. Induk tidak mempunyai sifat keibuan, sehingga tidak mau menyusui anaknya. 4. Sifat kanibal pada induk, penyebabnya : - Keturunan Induk sering / banyak terganggu. - Air minum / makanan baik mutu maupun jumlahnya sangat kurang dan anak yang baru lahir tersebut mati / luka.
D. Pemeliharaan Kelinci Sapih / Dara
Pada umumnya umur 6 minggu oleh induknya sudah mulai disapih karena kelinci sudah dapat makan konsentrat dan rumput, tetapi secara umum umur 8 minggu. Bobot sapih rata-rata umur 8 minggu 1 - 2 kg. Sebelum disapih anak kelinci di sexing. Pemeliharaan dalam kandang koloni,dengan kepadatan maksimal 7 ekor per m2 . Umur dara kepadatan kandangnya 4-5 ekor per m2, Pemeliharaannya sama dengan periode yang lainnya.
Sumber : http://blogs.unpad.ac.id/SaulandSinaga/?p=71
No comments:
Post a Comment